Saat mencari bahan di Google untuk menggarap Infografis tentang Jalan Putus di Semende Muara Enim Sumatera Selatan, semalam (18/1/2016), saya cukup kaget bahwa kondisi di daerah sana ternyata memang labil dan sudah berulang kali terjadi longsor, terutama di musim hujan.
Sebagai orang biasa, saya cuma prihatin. Tidak adakah solusi permanen untuk mengatasi hal ini? Karena, sebagian besar jalan yang masuk dalam kategori sering longsor atau putus itu, masuk ke dalam infrastruktur jalan milik pemerintah provinsi. Sering dipakai oleh masyarakat untuk beraktivitas.
Dalam kasus tanah amblas di Semende ini, bukan hanya masyarakat lokal di sekitar Semende saja, namun juga tiga kabupaten berkepentingan akan jalan tersebut. Yakni OKU, Lahat dan Muaraenim.
Kasihan para masyarakat di sana, yang selalu saja ketiban sial dari pemberitaan, “Jalan putus, tiga kecamatan terancam terisolir”.
Ini jaman sudah lama merdeka bung! Mendengar kata terisolir, terbelakang, tertinggal rasa-rasanya sudah tidak layak lagi untuk sekarang ini. Penjajah sudah lama hengkang dari negri ini. Masak sih, nasib nggak berubah-ubah?
Semoga pemerintah punya solusi yang lebih baik lagi di masa yang akan datang…
Infografis Jalan Putus di Muaraenim Sumsel |
Simpang Meo - Semende Putus Total
* Tiga Kecamatan Terisolasi
Jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muaraenim dengan Kecamatan Semende Darat Laut, Kecamatan Semende Darat Tengah ,Kecamatan Semende Darat Ulu serta kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat putus total. Jalan mengalami longsor sepanjang 20 meter dengan kedalaman 30 meter lebih sejak, Minggu (17/1) lalu.
Camat Semende Darat Laut Ahmad Fauzi, yang dihubungi Senin (18/1), mengatakan, longsor pertama terjadi pada Minggu (17/1), sekitar pukul 09.00, sepanjang 20 meter, badan jalan sekitar 3 meteran. Saat itu jalan masih dapat dilewati karena bisa menggunakan lahan kebun kopi milik Saipul Anwar, warga setempat untuk dipakai sebagai badan jalan sementara.
Karena kondisi hujan yang masih terus melanda daerah Semende ini, membuat badan jalan yang tersisa tersebut semakin labil, sehingga pada, Senin (18/1) pagi hari badan jalan yang tersisa tersebut kembali longsor sehingga jalan menjadi putus total. Hingga berita ini diturunkan jalan belum bisa dilewati kendaraan baik roda dua apalagi roda empat.
Sumber : Sindonews |
Untuk membuat jalan baru ataupun jalan darurat pihak terkait terpaksa menggunakan lahan kebun milik Saipul Anwar, pihak Kecamatan sedang melakukan pendekatan kepada pemilik kebun agar bisa dihibahkan. Sedangkan kondisi badan jalan labil dan rawan longsor. Lahan perkebunan dengan lebar 5 meter serta panjang sesuai panjang jalan yang longsor tersebut diusahakan untuk dihibahkan pemilik untuk kepentingan umum.
“ Kami sedang melakukan negosiasi dengan pemilik kebun,” kata Camat SDL yang dihubungi Via Telepon Senin(18/1).
Dikatakan Camat, bagi masyarakat khususnya masyarakat Kecamatan SDL, SDT dan SDU yang ingin ke Muaraenim terpaksa melalui dua jalan alternative, pertama harus melalui jalan kabupaten dari Pulau Panggung melewati jalan Tanjung Laut tembus ke simpang Kelumpang perbatasan OKU, atau dari Desa Pulau Panggung berkeliling melalui Kota Lahat agar bisa ke Muaraenim. Begitu juga sebaliknya jika yang dari arah Muaraenim ingin ke Semende tetap harus melalui jalur yang sama.
Bupati Muaraenim Ir H Muzakir Sai Sohar, telah melihat langsung kondisi badan jalan tersebut ketika terjadi longsor pertama. “ Ketika terjadi longsor saya sudah melihat, sebagian badan jalan itu masih bisa dilalui, namun tadi pagi saya mendapat kabar seluruh badan jalan itu telah longsor dan menjadi putus total,” jelas Bupati, Senin (18/1).
Bupati mengaku, telah memerintahkan PU Bina Marga untuk segera mengambil tindakan berupa pembuatan jalan darurat, agar arus lalulintas bisa berjalan seperti semula. “ Untuk pembuatan jalan darurat, kita terpaksa meminta lahan masyarakat yang berada di pinggir jalan yang longsor, agar bersedia dikikis untuk dibuat jalan darurat,” ujar Bupati.
Siaga Bencana
Untuk menanggulangi keadaan, menurut Bupati, pihaknya telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD dan instansi terkait lainnya untuk melakukan siaga bencana. Karena memasuki musim penghujan ini, tidak saja terjadi bencana longsor jalan Semende, tetapi telah terjadi banjir di sejumlah desa yang berada di pinggir aliran Sungai Lematang.
“Saya minta semua pegawai BPBD siaga di tempat tidak ada yang meninggalkan kantor. Semuanya harus memonitor bencana longsor maupun banjir,” tegas Bupati. Kemudian, pihaknya agar menyiagakan alat berat dan perahu karet dalam penanggulangan bencana alam tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Muaraenim Ir H Ahmad Yani Herianto, menambahkan, telah berkoordinasi dengan PU Bina Marga Provinsi Sumsel untuk penanggulangan badan jalan yang longsor tersebut. Karena badan jalan itu statusnya jalan provinsi.
“Hari ini saya dan PU Provinsi Sumsel akan melakukan pengecekan ke lapangan untuk mengambil langkah- langkah perbaikan. Kita segera membuat jalan darurat dengan melalui kebun masyarakat yang berada di samping badan jalan longsor tersebut,” jelas Yani.
Karena lanjutnya, badan jalan yang longsor sudah tidak bisa dilakukan perbaikan. Sehingga badan jalan itu harus dipindahkan. “Kita telah meminta bantuan anggota DPRD Muaraenim, agar pemilik lahan tersebut bersedia menghibahkan lahannya untuk pengalihan jalan yang longsor,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto, SIK, MSI, melalui Kabag Opsnya, Kompol Andi Kumara, SIK didampingi Kasubag Humasnya, Iptu Arsyad, mengatakan, pihaknya telah melakukan siaga bencana. “Kita telah menyiapkan peralatan fisik seperti perahu karet untuk penanggulangan banjir. Kemudian kita juga telah siagakan anggota di tempat - tempat yang rawan bencana banjir maupun longsor,” jelas Kabag Ops.
Menurutnya, pihaknya juga telah melatih personel Polres untuk penanggulangan bencana. “Di lokasi jalan yang longsor telah kita siagakan personel dari Polsek Semende untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas dan upaya pembuatan jalan darurat,’ jelasnya.
Ketua Karang Taruna Muaraenim Ludi, meminta Pemerintah Provinsi Sumsel secepatnya melakukan perbaikan jalan tersebut. “Jalan ini statusnya jalan Provinsi, kita mendesak agar Provinsi secepatnya melakukan perbaikan,’ jelas Ludi.
Selain itu lanjutnya, Pemerintah Provinsi dapat membuat aturan yang jelas bagi kendaraan yang diperbolehkan melintas jalan tersebut. Karena saat ini cukup banyak mobil truk melebihi tonase dari Lahat dan Bengkulu melintas jalan itu.
Sumber : beritapagi
No comments:
Post a Comment
Wanna talk about Infographics? Write here... No SPAM, No live link, No Bot please :)